Hobi Gowes Pada Masa Pandemi Baik untuk Kesehatan

Hari ini bersepeda keliling PIK yang terkenal dengan surga kulinernya di Jakarta. Saya tidak makan apa pun, hanya mengambil gambar di luar. Setelah gowes di BSD, Alsut, PIK, jadi bingung mau gowes di mana lagi pas weekend ga rame sama kendaraan dan kids friendly? Untuk anak gowes Jabodetabek, minta tolong usulan rutenya dong! Makasiih!

Gowes di PIK

Saya bersepeda hampir 30 km kemarin! Gue gowes cuman seminggu sekali sih. Awalnya karena diajak @ci2sri (sahabat/ibu kos/suhu sepeda) yang doyan gowes bareng anak-anak. Kemarin cuman berdua suhu, diajaklah gue gowes jarak jauh dengan medan naik turun plus kecepatan ngacir. Alhasil baru kali ini bodi gue rontok dan kaki gue mau putus! (pantat udah nggak gitu sakit karena udah beli memory foam sadel, itu pun karena celana sepeda nggak ada yang mua ).

Sampai saat ini gue menganggap gowes itu cuman salah satu alternatif gue berolahraga (selain nge-gym dan berenang). Kalau beli sepeda, rasanya nggak dulu. masalah, masuk lagi seret, mana lagi renov rumah pula. Nggak tau deh nanti kalo gue balik ke rumah sendiri kangen gowes apa nggak bakal. Tapi rasanya gowes sendiri juga nggak nikmat. Mana nggak ngaruh sama timbangan berat badan karena jalur gowes ditentukan dengan makannya di mana. Ih, ribet banget ya hidup gue!

Gowes di Alam Sutera

Panjang perjalanan bersepeda aku hari ini sejauh 32 km! Gowes Mingguan sama keluarga ibu kos yang berbaik hati meminjamkan sepeda. Karena sama anaknya yang masih kecil, dia dinaikin sepeda tandem! Sesuai saran teman-teman, rutenya Bintaro-Alsut-Bintaro. Lumayan rame tadi tapi masih lumayan.

Fix gue lebih nyaman pake roadbike, sepertinya lebih ngacir. Plus, karena udah lebih sering gowes jadi nggak begitu pegel lagi. Kebayang ntar kalo udah balik ke rumah, kira-kira gue bakal terus gowes nggak ya? Tetapi masa pandemi ini membuat kita banyak yang peduli tentang kesehatan diri sendiri, sehingga dapat diambil makna positifnya loh!

Pentingnya Merawat Kulit Ketika Suka Beraktivitas Luar Ruangan

Sebagai seorang travel blogger yang suka beraktivitas di luar ruangan, tentu saja aku sangat harus memperhatikan kesehatan kulitku. Apalagi jika aku pergi ke pantai dan harus beraktivitas dibawah full sun, tentu saja kulitku akan kering jika tidak dirawat. Tapi saya tidak pernah khawatir, karena saya selalu mencegah semua hal itu sebelum terjadi dengan memakai berbagai macam perawatan yang cocok untuk kulit saya.

Saya selalu memiliki hubungan cinta & cinta dengan kulit saya. Itu telah mendukung saya melalui kegiatan saya yang hampir selalu di luar ruangan. Saya suka bahwa kulit saya mampu “menoleransi” saya melalui kondisi tebal dan tipis: sinar matahari yang keras, air asin, debu, cuaca yang menantang, dan semuanya.

Tapi, bahkan sahabat Anda terkadang berteriak, begitu juga kulit saya, dan saat itulah saya tahu bahwa saya membutuhkan minggu yang memanjakan SK-II saya dengan SK-II Facial Treatment Essence kembali. Saya telah menjadi penggemar SK-II FTE sejak lebih dari 10 tahun yang lalu (ya, selama itu). Saya ingat pertama kali melihat saudara perempuan saya menggunakan esensi SK-II yang ikonik dan sejak itu, saya juga menjadi pengguna yang rajin.

Tapi terkadang saya terlalu malas untuk melakukan perawatan kulit, terutama setelah perjalanan panjang yang melelahkan, menyebabkan kulit saya berteriak minta tolong. Lalu saya menggunakan SK-II FTE setiap hari! Saya dapat melihat bagaimana hal itu meningkatkan kondisi kulit saya hanya dalam seminggu. SK-II FTE mudah meresap ke dalam kulit dan Anda akan melihat hasil unik dari SK-II FTE seperti yang saya lakukan.

Saya melihat kulit saya bersinar (bersinar tidak berarti harus putih, Anda dapat memiliki kulit cokelat dan bercahaya bersinar bersinar!), Saya melihat kulit saya menjadi sehat dan saya melihat diri saya tersenyum karena merasa baik dan sehat.

Siapa yang sama dengan saya–pengguna lama SK-II FTE? Atau, sudahkah Anda mencobanya dan mendapatkan hasil yang luar biasa juga? Atau kamu baru mau mencoba? Silakan bagikan cerita Anda dengan saya!

Merawat Diri Saat Traveling Sangat Perlu Diperhatikan

Menemukan tempat baru untuk dijelajahi dan berbagi cerita adalah pekerjaan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. 10 tahun lalu ya mana kepikiran ya bisa jalan-jalan untuk hidup dan hidup untuk jalan-jalan kaya gini. Di jaman media sosial, kita tidak punya waktu terbatas untuk berbagi cerita, informasi dan pengalaman visual. Karena gw kebanyakan berbagi cerita perjalanan lewat media sosial, bercerita secara visual sudah pasti penting dalam lingkup gw. Jangan lupa merawat diri juga selagi traveling agar tetap terawat dan sehat.

Sikat Gigi Bambu

Akhirnya gw beralih ke sikat gigi bambu! Walaupun udah lebih dari dua tahun belakangan ini gw berusaha ngurangin konsumsi plastik, tapi tentunya pemakaian plastik tetep masih gw lakukan, memang buat bikin perubahan gaya hidup mengurangi produksi sampah terutama sampah plastik itu bertahap kok, gapapa pelan-pelan dan jadikan kebiasaan supaya bisa bertahan lebih lama dan sedikit-sedikit kita berkontribusi buat menjaga bumi.

Aku ngikut Hanafiah dan Nadine yang udah pake sikat gigi yang 100% gagangnya terbuat dari bambu dan ini produk Pepsodent! Jadi gampang banget dibeli di mana-mana. Mudah-mudahan gerakan senyumkan bumi dengan mengganti sikat gigi bergagang plastik dengan gagang bambu yang ramah lingkungan bisa kasih perubahan yang signifikan ya!

Kalian juga bisa ikutan menyumbangkan sikat gigi bekas kalian untuk dijadikan meja lipat yang nantinya akan dipake sama anak-anak yang membutuhkan, jadi sikat gigi plastik kalian yang sudah tidak terpakaipun tidak akan jadi tumpukan sampah yang kita khawatir akan berakhir di mana.

Sheet Mask

Sheet mask-ing everywhere! Yang pernah trip bareng ama gue, apalagi klo sekamar pasti tau banget klo gue selalu maskeran setiap hari wkwkwk. Abis pake sheet mask itu berasa banget kulit langsung fresh dan glowing, plus pas maskeran rasanya relax banget. Buat yang mau rutin maskeran setiap hari, cobain pake Ariul 7 Days Mask yang aman buat dipake setiap hari dan cocok buat kulit sensitif. Klo kalian seberapa sering pake sheet mask?

Perawatan Terbaik Bagi Para Beauty Blogger

Sebagai beauty blogger dan content creator yang sering bepergian dan berada di luar ruangan, tentu saja kulitku sering terpapar sinar UV yang tidak bisa dihindari. Kulit wajahku biasanya terlindungi dengan produk anti UV, namun bagaimana dengan kulit tubuh?

Aku percayakan perlindungan dari sinar matahari kepada jaket UV Protection dari UNIQLO yang mampu menangkal 90% sinar UV sekaligus membuatku tampil stylish!

Selain itu ada juga makeup yang harus diperhatikan oleh para beauty blogger. Hal ini sangat penting karena pemakaian makeup setiap hari dapat merusak kulit jika sering dipakai dan menggunakan bahan kimia berlebih. Gunakanlah makeup yang sudah teruji ya.

Lip Cream Matte

Waktu itu aku udah sempat share kan kalau aku cocok banget pakai Makeover id cushion N50? Nah sekarang aku mau share shade Transferproof Matte Lip Cream nih, dari 8 shades yang ada aku paling suka:
• B01 No.1
• B03 Hype
• B05 Fired Up
• B06 Powerful
.
Cakep-cakep banget! Aku bisa pakai untuk daily sampai special occassion, luv. Teksturnya light dan hasil akhir matte, sesuai namanya ini gak transfer sama sekali!! Dipake makan, minum, masih stay aja gitu. Yang mau beli, udah available ya di seluruh store Make Over. Kalau kalian sukanya shade yang mana?

Innisfree Care

Innis Free Indonesia My Lip Balm set is soooo cute!! Oke selain packaging gemas gambar Mickey dan Minnie, produknya sendiri aku suka bangeet. Jadi variannya adalah:
• Mickey: Dried Rose Tea lip balm (red shade)
• Minnie: Wedding Peach Tea lip balm (pink shade)

Dari namanya aja aku udah suka, apalagi yang Dried Rose Tea (seperti yang aku pakai di foto) duhhh aroma mawarnya enak banget, ini tipe lip balm yang glossy tapi gak lengket, lalu ada tint merahnya bikin bibir keliatan sehat. Yang Wedding Peach Tea juga aroma peachnya menyenangkan sekali, aku rekomen banget ini jadi hadiah buat sahabat kamu!! Jadi pakenya sepasang, atau buat kamu semua juga bisa sih.

Perjalanan ke Gunung Rinjani Akhirnya Terwujud

Planing Rinjani Oktober 2016, baru bisa kelaksana April 2018 dengan antusias yang mulai memudar. Makin banyak orang kesana, makin banyak foto Rinjani bertebaran di timeline instagram, bisa dibilang sangat mainstream. Apalagi membayangkan summit dengan mengantri, huft. Aku pribadi kesana itu cuma karena belum pernah aja, bukan karena bener2 pengin banget.

Tibalah kami di Pelawangan Sembalun sore jam 5 dengan kondisi full of kabut.
Sampai puncak pun, aku cuma bergumam “ahh yaa, seperti foto2 yang sering aku lihat, persis” nggak ada greget yang bikin merinding. Eh merinding ding, karena anginnya gede banget.

Kami turun ke segara anak sorenya dengan kondisi yg sama, kabut. Jadi nggak tau di Pelawangan Sembalun itu ada apa. Sampai camp ground jam 7 malam, karena mata gue ini bureng, jadi nggak bisa liat Barujari.

Pagi hari, mentari bersinar cerah dan menampakan si dia. Lagi2 aku cuma bergumam “yaa, bagus, kaya foto si A si Z” ditambah kondisi pinggir danau yg kotor banget banyak sampah, kekaguman yg berhenti sesaat. Pergilah kami mengambil minum di sumber air dan dari situlah mulai tumbuh benih2 cinta. 3 air terjun yang suaranya menyejukkan, punggungan2 gunung yang mengakar kesana kemari, pemandangan pagi yang sangat luar biasa. Ternyata Rinjani punya sisi secantik ini.

Klimaksnya adalah, ketika perjalanan pulang via Senaru dengan meniti danau, mataku tidak bisa lepas dari Barujari dan sekitarnya. Sampai di tepi danau terakhir menuju tanjakan Senaru, disitu aku benar2 telah jatuh cinta pada Rinjani. Apa yang ada di depan mataku saat itu, Barujari yang kokoh, segara anak dengan riak yang sangat tenang dan air jernihnya, puncak yang menjulang dengan angkuh, punggungan yang seolah melindungi danau, segala kombinasi warna, suasana, tiada yang cacat sedikitpun.

Tidak percaya tempat secantik itu ada di depanku, dengan ndrememel “kenapa tidak kesini dari kemarin? Kenapa baru sekarang lihat ketika jalan pulang? Kenapa cuma sebentar? ” dan teriakan kekecewaan lain. Dia meluluhlantakkan alasan awal utamaku ke Rinjani bahwa aku kesana cuma karena “ingin pernah”. Biar kuganti, aku kesana karena aku cinta dia sepenuh hati. Semoga bisa kembali

Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi Bersama Orang Tersayang

Singapore Negara Singa

Halo lagi Singapura! Kali ini, saya ingin mengabadikan lebih banyak pemandangan malam Singapura. Dulu sangat sulit untuk mengambil foto di malam hari di Singapura dengan kamera smartphone. Sebagian besar waktu, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk meningkatkan kualitas gambar. Tapi untungnya saya telah menemukan solusi yang pas di telapak tangan saya. Tunggu saja dan buktikan sendiri. Segera!

Salah satu spot fotogenik di SG! Saya menghabiskan malam Tahun Baru terakhir saya di SG untuk berburu beberapa tempat menarik di sekitar kota dan melihat bangunan indah mereka. Orang yang mengatakan SG hanya terlihat cantik di siang hari adalah salah, karena kota di malam hari benar-benar menakjubkan! Sangat menyenangkan untuk ditangkap. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Dan Anda tahu apa? malam tahun baru lalu, saya telah mengambil banyak gambar dengan oppo r17 pro. Smartphone ini dapat menangkap gambar berwarna cerah bahkan di malam hari! Reproduksi warna juga cerah tanpa terlihat tidak alami, bahkan di tempat yang minim cahaya. Ini memutuskan secara otomatis aperture mana yang akan digunakan berdasarkan kondisi pencahayaan. Gila kan? Sekarang giliran Anda untuk mengalaminya.

Pemandangan Switzerland Bak Lukisan

Swiss merupakan salah satu negara yang wajib dikunjungi sebelum meninggal. Disinilah tempat dimana kita bisa melihat indahnya pemandangan yang seperti lukisan. Rasanya sangat tidak nyata, namun tempat yang seperti surga ini benaran eksis di swiss dan menjadi destinasi populer.

Pemandangan menakjubkan lainnya di Swiss. Maaf saya tidak bisa berhenti memposting tentang Swiss, itu terlalu indah! Ada banyak tempat luar biasa di Swiss, bahkan foto acak pun bisa terlihat luar biasa! Itu hanya terlihat seperti lukisan, karena sinar matahari memberi Anda pemandangan keemasan. Itu hanya membuat Anda merasa seperti hidup di dunia Narnia!

Hal yang paling saya suka dari Swiss adalah mereka memiliki akomodasi yang lengkap ke setiap tempat wisata, sehingga lebih mudah bagi para pelancong untuk sampai ke tujuan mereka. Apakah ada yang berencana mengunjungi Swiss tahun depan?

Banyuwangi Punya Banyak Spot Mengagumkan

Akhirnya bisa balik lagi ke banyuwangi, gapernah gagal bikin kagum! Seneng banget punya waktu cukup untuk menikmati banyuwangi. 3 hari disini udah puas banget menikmati mahakarya tuhan yang luar biasa! Terimkasih buat dialoog banyuwangi dikasih kesempatan menginap di hotel sebagus itu dengan vibes yang begitu nyamannya dan pesona ijen yang udh ngaterin kami keliling banyuwangi, super recommend tour&travel kalo kalian mau kesini. Malam ini mau balik lagi ke bali yang selalu bikin betah..

De Djawatan adalah salah satu destinasi yang wajib anda kunjungi jika pergi ke banyuwangi. Ada hutan di tengah kota begini enak banget sih, apalagi suasana pas sunsetan, adem banget sambil nge-teh di cafe bawah pohon kaya gini… ga kebayang kalo kesini weekend serame apa untung kemarin pas weekday jadi sepi, tiket masuk kesini juga murah banget cuma 5ribua-an. Banyuwangi gak cuma gunung, pantai, savananya aja~ sekarang ada hutannya yang sekeren ini. Cocok banget buat liburan sebentar lari dari hecticnya kota jakarta.

Satu hal lagi yang bisa dilakukan di De Djawatan adalah menunggu matahari terbenam. Sesuatu banget deh pokoknya! Keindahan sunset disela – sela rindangnya pohon yang ada di De Djawatan ini rasanya tidak dapat tergantikan oleh apapun.

Nah, buat kalian yang pergi bersama pasangan atau orang – orang tersayang harus banget nih kesini.  Kalo kalian ke banyuwangi wajib kudu ke tempat ini kalau kalian gak nginep, kalian bisa nikmatin tempat ini sambil makan di restonya yang enak dan comfy abis. Foto di atas fav spot gue pas kemarin nginep disana, super mau balik lagi jujur. Semoga foto di atas juga bisa jadi refrensi kalau kalian ketempat ini!

Meskipun Banyuwangi masih tergolong rendah peminat wisatawannya, rupanya tempat ini memiliki banyak spot dan lokasi yang bagus sekali. Bahkan beberapa spot membuat Banyuwangi seperti surga dunia sangking indahnya. Setelah kesini, saya berani merekomendasikan teman – teman untuk ke Banyuwangi. Pokoknya tidak akan menyesal deh!

Pentingnya Perencanaan dan Persiapan Sebelum Traveling

Hal yang paling penting diperhatikan agar dapat mencapai tujuan dengan aman dan nyaman pada saat traveling harus dipikirkan secara matang. Contohnya adalah kelengkapan dari alat – alat yang dibutuhkan, perencanaan kegiatan, serta mempersiapkan bekal dan alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan di luar alam.

Alhamdulillah kami mampu merampungkan sirkuit Ausangate Trek yang berketinggian rata-rata 4200-5200 mdpl ini dengan kondisi baik, aman dan nyaman. Aman harus diutamakan, wajib. Pasti. Kondisi nyaman akan tercipta jika sudah lulus kondisi aman. Nyaman akan datang jika kita mampu meracik segala kelengkapan teknis kita dengan kondisi fisik kita yang sdh dilatih sebelumnya dan nonfisik.

Lelah itu jelas, wajar. Namun ada faktor lain yang menyempurnakan ekspedisi. Tekad dan mental wajib kita miliki. Tekad berekspedisi, Tekad pantang menyerah, yang dapat mengatrol psikis kita. Dan itu semua akan mengarah pada satu hal yang mewajibkan kita jaga dengan konsisten, yakni: Fokus.

Fokus sejak awal sebelum memulai ekspedisi. Fokus sejak melakukan persiapan perencanaan. Fokus ketika sedang berada dalam lingkaran antusiasme berekspedisi. FOKUS bahwa tujuan utama berekspedisi, apapun bentuknya, kemanapun, kapanpun, yaitu kembali pulang ke rumah dengan selamat.

salah satu keriaan ketika menginjak tanah Peru adalah dapat berjumpa berinteraksi dengan Alpaca & Llama. Hewan endemik pegunungan Andes yang dianggap sakral oleh masyarakat pegunungan andes.

Alpaca maupun Llama rata2 hidup di ketinggian, pegunungan Andes tentunya, selain di Peru kita dapat menjumpainya di wilayah lain Selatan Amerika, macam Ecuador, Argentina, Chile. Keberadaan Alpaca dan Llama sangat memberi kontribusi pada masyarakat disana, selain wool yang dihasilkan yg dapat dijadikan selimut, pakaian dsb, mereka juga dapat membantu para petani untuk menjaga wilayah perkebunannya. Dahulu pun Alpaca dan Llam sering pula dilibatkan pada upacara keagamaan masyarakat suku Inka, sebab sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kesuburan.

Pengalaman yang saya dapatkan di foto yang dijepret oleh Yunaidi ini juga cukup unik. Saya berinteraksi dengan sekawanan Alpaca dan Llama diatas lembah “Balcony of Sacred Valley” yang berketinggian hampir 4000an mdpl. Dan berkesempatan bercengkerama dengan herbivore yang berbulu lembut ini juga termasuk salah satu wishlist saya sejak dulu.