Perjalanan kali ini memang bisa dibilang Absurd sekaligus Epic. Gue dan bapak negara memang bukan baru pertama kali blusukan ke negara orang. Tapi kali ini ada yg berbeda dgn perjalanan kami di UK.
Kami memilih utk menghabiskan banyak waktu di Scotish Highland dgn road trip dan camping. Pindah dari satu tempat ke tempat lain, cari lahan, bangun tenda, masak, hiking kemudian bongkar lagi, jalan lagi, pindah tempat lagi.. dan itu SERU!! Perjalanan ini kaya bangun rumah tangga ajah, bikin tenda bareng, kalo gue masak Billy akan bantu cuci piring, gue yg beresin tenda, Billy akan packing, gue yg masak, Billy yg nyiangin, hari ini gue yg bikin kopi, besok gantian Billy yg bikinin gue kopi, gue siapin makanan, Billy foto2, kemudian gantian gue kerja, Billy beresin tenda, dan lalu gue blm bs tidur eh dia udah ngorok duluan kzl hahaha.
Gue bersyukur dianugerahi pasangan yg mau saling bantu utk bangun “rumah” bukan tipikal partner yg suka ngatur-nyuruh ina itu-nuntut-merintah, Bapak Negara lebih senang memperlakukan gue sebagai “Partner Hidup-Travelmate-Sahabat Seru” ketimbang istri yg diexploitasi seperti layaknya Pelayan Rumah Tangga, bukan berarti gue tidak melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi tidak diperlakukan seperti pelayan :). Ya mungkin setiap orang mempunyai cerita & pandangan yg berbeda tapi gue bersyukur karna Bapak Negara tau cara memperlakukan wanita dgn baik.. nih Cemmoonnkk gue puji elu tuh.
Kami banyak menghabiskan waktu ngobrol, curhat, argument, dll peraturannya “boleh ngobrol, tapi gak boleh ngomongin orang lain :)” ya, perjalanan ini mungkin tidak mewah, tapi moment seperti ini gue anggap sangat mewah karna kami sama2 sadar, bahwa kami berdua sama2 sibuk & butuh meluangkan waktu seperti ini 🙂 .
Dan akhirnya, menurut gue rumah itu adalah tentang “Rasa” tentang “hangatnya moment kebersamaan di dalamnya”, rumah bukan soal bangunan, rumah bukan cuma tempat utk berteduh, tapi rumah adalah tentang tempat untuk pulang.. tempat utk bercerita dan berbagi rasa and Home is whenever I’m with you