Shin Tae-yong ungkap fakta menarik selama Timnas Indonesia mengikuti gelaran Piala AFF 2020, terutama tentang situasi hotel yang mereka tempati. Ia menyebutkan bahwa pernah ada pesta dan orang mabuk di hotel tersebut, sehingga cukup mengganggu waktu istirahat para pemain.
Menuju laga leg 2 final Piala AFF 2020, kabar buruk menimpa Indonesia. Ada empat pemain Indonesia yang di larang bermain pada laga final dan tidak di perbolehkan masuk dalam line-up. Pemain-pemain tersebut di ketahui melanggar aturan bubble.
Nama-nama pemain yang tidak bisa tampil di antaranya, Victo Igbonefo, Elkan Baggot, Rizky Dwi serta Rizky Ridho. Mereka kedapatan meninggalkan hotel yang mereka tinggali selama beberap waktu. Hal inilah yang membuat pemerintah Singapura menjatuhi hukuman kepada mereka.
Shin Tae-yong Sebut Ada Pesta Dan Orang Mabuk
Melihat dari kronologi yang di terbitkan pihak PSSI, keempat punggawa Skuad Garuda di ketahui meninggalkan hotel kurang lebih dua jam. Bukan pergi tanpa sebab, para pemain itu pergi keluar untuk mencari keperluan pribadi yang karena tidak di sediakan pihak hotel. Tapi, kasus ini malah menjadi runyam.
Di sisi lain, Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menungkapkan sebuah fakta menarik. Ia mengatakan bahwa Indonesia tinggal di sebuah hotel umum. Kamar hotel yang di tempati juga berada di lantai yang sama dengan pengunjung biasa yang bisa bebas lalu-lalang.
“Mereka keluar dari kamar karena terlalu penat, keluar juga tidak lama. Kita di hukum dan baik kami menerimanya. Tapi yang jadi masalah banyak pengunjung umum di lantai kami. Lantai 7 dan 8,” ungkapnya.
“Saat weekend juga ada orang yang pasty dan mabuk-mabukan, mungkin pesta pernikahan. Itu mengganggu kamu yang hendak beristirahat,” sambungnya.
Shin Tae-yong Merasa Kecewa
Shin mengaku senang karena pemerintah Singapura mau mengizinkan gelaran Piala AFF 2020 di negaranya. Tapi, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku sedikit kecewa prihal masalah administrasi.
“Kecewa sekali (empat pemain tidak bisa tampil). Pagi ini baru di beritahu jika empat pemain kami tidak di perbolehkan main,” ujar Shin Tae-yong.
“Saya berterima kasih kepada FAS dan pemerintahan Singapura yang telah mengizinkan Piala AFF di gelar di sini saat pandemi. Tapi, sedikit mengecewakan tentant administrasi dan beberapa masalah saat karantina,” tegasnya.