Bulan: November 2022

Sering sekali orang berteman dengan ada niat dibalik itu. Atau ada harapan atau ada ekspektasi. Seperti mereka mengharapkan sesuatu dari hubungan pertemanan itu. Mereka mengharapkan ada suatu sikap saling menguntungkan. Ada beberapa orang yang sangat perhitungan. Sehingga sampai dalam hubungan pertemanan pun mereka sangat memperhitungkan. Jika pertemanan tersebut tidak menguntungkan baginya maka dia tidak akan segan-segan untuk meninggalkan kelompok pertemanan itu. 

Berteman Yang Tulus Berarti Tidak Mengharapkan Sesuatu Pada Orang Lain

Dan cara berpikir seperti itu yang tidak baik. Jika kalian ingin berteman, bertemanlah apa adanya, jangan berteman karena ada apanya. Karena jika kita berteman dengan pola pikir seperti itu, maka siap-siaplah untuk tidak memiliki teman sama sekali. Karena orang akan menilai dirimu. Dari caramu berteman. Jika kalian berteman karena ada maksud dan tujuan. Jika kalian berteman karena ada keinginan dan maksud tertentu. Yang dimana untuk keuntungan pribadi, pasti orang pun akan enggan berteman denganmu. 

Dan orang yang akan berteman denganmu adalah orang-orang yang memiliki pola pikir sepertimu juga. Mencari keuntungan. Jika tidak ada untuk berteman denganmu, maka mereka akan pergi. Dan jika tujuan mereka sudah tersampaikan. Jika niat dan maksud mereka berteman dengan mu sudah terwujud, maka mereka dengan mudah akan meninggalkanmu sewaktu-waktu. Dan saat kalian butuhkan mereka, mereka tidak akan ada. Dan kalian sendiri yang akan sedih dan kecewa. 

Makanya bertemanlah dengan tulus, bertemanlah tanpa mengharapkan apa-apa, tanpa ada ekspektasi atau harapan apapun. Sehingga kalian pun bisa mendapatkan teman yang seperti itu. Karena orang akan bersikap menurut bagaimana kita bersikap pada mereka. Jika kita perhitungan, orang lain pun akan perhitungan pada kita. Jika kita baik, orang pun akan baik. Walaupun baik mereka akan ada batasnya. Tapi setidaknya mereka tidak akan bersikap jahat. Jadi ubah pola pikirmu soal berteman. Jangan selalu berpikir keuntungan pribadi, atau berpikir apa ada untung gak berteman dengan orang ini. Ubah pola pikir seperti itu, jika tidak ingin diperlakukan seperti itu juga.

Sudut pandang yang luas akan membantumu untuk hidup lebih bijaksana dan dewasa. Dengan sudut pandang yang luas kamu bisa melihat berbagai macam hal dengan cara yang berbeda. Sudut pandang yang luas juga akan membuatmu lebih toleran terhadap hal-hal yang tidak kamu sukai.

Besarkan Hati Untuk Menerima Segala Hal Yang Diluar Pemikiranmu

Kita semua berpikiran kita mampu mengatasi segalanya, tapi tidak selalu demikian. Kadang-kadang ada hal-hal yang diluar pemikiran kita yang dapat menjadi tantangan bagi kita. Jadi, ketika Anda menghadapi sesuatu yang baru dan tidak familiar, jangan pernah merasa rendah diri atau takut untuk mencoba. Justru dengan mencoba hal baru, kita bisa memperluas sudut pandang dan lebih bijaksana.

Perbanyak Mendengar Daripada Berbicara

Mendengarkan daripada berbicara bukanlah berarti kita tidak boleh bicara sama sekali. Mendengarkan juga bukanlah berarti diam saja. Mendengarkan daripada berbicara adalah sebuah proses dimana kita mendeteksi, merespon, dan memberikan perhatian penuh kepada informasi yang masuk melalui panca indera kita. Kata “mendengarkan” sendiri datang dari bahasa Inggris “to listen” yang memiliki arti “mendengarkan dengan seksama”.

Oleh karena itu, mendengarkan daripada berbicara bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Karena untuk mendapatkan informasi yang benar-benar valid, kita harus menyaringnya dengan baik agar tidak tertinggal satu pun detail pentingnya. Konsekuens

Belajar Menerima Daripada Memaksa Orang Terima

Menerima bukanlah hal yang mudah bagi semua orang. Hal ini terkadang memaksa kita untuk menerima situasi atau keadaan yang tidak kita sukai dan mengikis seluruh rasa nyaman yang kita miliki. Untuk dapat menerima, kita harus berani melepaskan segala sesuatu yang menahan kita agar bisa bergerak maju. Kebanyakan orang sering menganggap bahwa menerima adalah sebuah kelemahan, namun sebenarnya justru sebaliknya. Menerima diri sendiri dan situasi di sekitar kita adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan agar kita bisa lebih bijaksana dan dewasa dalam menghadapi segala macam problema.

Dengan menerima, kita tidak perlu lagi memaksa orang lain untuk menerima apa yang telah terjadi. Kita akan lebih fokus pada hal-hal yang positif dan akan lebih mudah untuk mencari solusi dari permasalahan.

Tantrums biasanya muncul pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Namun, tantrums juga dapat muncul pada orang dewasa. Tantrums umumnya terjadi ketika seseorang merasa frustrasi, marah, atau tidak puas dengan sesuatu. Tantrums biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, dan sering kali disertai dengan perilaku agresif seperti memukul, menendang, atau berteriak.

Gejala-Gejala Yang Dialami Oleh Penderita Tantrum

Tantrum biasanya dialami oleh anak-anak di bawah usia 10 tahun, namun dewasa juga dapat mengalaminya. Gejala yang paling umum dari tantrum adalah:

-Anak menjerit, berteriak, atau melompat-lompat
-Anak merengek atau menangis dengan keras
-Anak mendorong orang lain, merusak barang, atau melukai diri sendiri
-Anak mendapatkan perasaan marah yang berlebihan dan tidak dapat mengendalikannya.

Penyebab Terjadinya Tantrum Pada Manusia

Salah satu penyebab tantrum pada manusia adalah karena tekanan. Tekanan dari pekerjaan, keluarga, dan sebagainya dapat membuat seseorang stres dan akhirnya mengalami tantrum. Tantrum juga sering terjadi pada orang yang memiliki masalah psikologis seperti gangguan bipolar atau skizofrenia. Orang-orang dengan masalah seperti ini seringkali sulit untuk mengontrol emosi mereka, sehingga mudah sekali untuk mengalami tantrum.

Siapa Saja Yang Bisa Mengalami Tantrum?

Tantrum adalah sebuah peristiwa dimana seseorang mengalami suatu saham psikologis yang dapat menyebabkan perilaku yang aneh, seperti marah, frustasi, atau sedih. Tantrum biasanya dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa juga dapat mengalaminya. Dalam beberapa kasus, tantrum juga disertai dengan gangguan pendengaran dan autisme.
Tantrum sendiri memiliki 3 fase pada manusia. Tidak hanya kepada anak kecil, tapi pada usia belasan tahun, anak bisa mengalami tantrum fase kedua. Karena di masa anak-anak tumbuh dewasa dan mengalami pubertas, sehingga tantrum tersebut tidak terlalu di notice oleh orang-orang karena mengira itu adalah salah satu gejala yang terjadi saat anak yang sedang pubertas.
Dan fase ketiga akan dialami pada usia 27 tahun. Dan ini tidak banyak diketahui oleh orang-orang. Biasanya yang mengalami ini adalah, orang-orang yang belum selesai dengan fase yang sebelumnya.

Ketika kita menemukan seseorang yang kita jadikan dia sahabat. Yang kita jadikan dia teman baik kita. Maka kita akan mengerti dan kita akan pahami bahwa beginilah rasanya mengasihi satu sama lain. Beginilah rasanya dikasihi orang lain. Nikmatnya perasaan-perasaan itu. Dan kita akan mengerti bahwa ternyata saudara itu tidak harus sedarah. Tidak harus memiliki ikatan keluarga. Karena saat kita bertemu seseorang dengan hati yang baik, dengan frekuensi yang sama dengan kita. Yang bisa melihat sisi kita yang tidak banyak orang lihat, dan begitu pun sebaliknya, dan bisa menerimanya. Itu adalah momen terbaik. 

Sahabat Dan Teman Sejati Itu Menjadi Bukti Nyata Saudara Tidak Harus Sedarah

Itu kenapa semua orang perlu memiliki teman sejati. Perlu memiliki sahabat. Perlu memiliki seseorang yang bisa mengerti dan memahamimu. Yang bisa menjadi pendengar yang baik untukmu begitupun sebaliknya. Seseorang yang tidak harus ada setiap saat. Tapi dia ada di saat yang tepat. Dia yang mengerti dan paham betul situasi mu. Dia yang bisa menenangkanmu dan membuatmu kembali hangat dan kembali merasa nyaman dan merasa ini rumah. Itulah sahabat yang baik. itu lah teman sejati. Tapi jika teman kalian selalu menyusahkan kalian, selalu mendorong kalian dalam masalah, dan setelah itu membiarkanmu di dalamnya. Dan setelah itu mencari kalau ada perlu, itu bukanlah teman sejati. Mereka hanyalah sekedar teman, sekedar orang yang kalian kenal. Itu saja. Karena teman sejati tidak akan memperlakukanmu seperti itu. Dia akan memperlakukanmu bak saudaranya sendiri. Bahkan seperti pasangannya sendiri. Karena dia akan menjaga dan memperhatikanmu. 

Sulit memang menemukan orang seperti itu. Dan itulah kenapa betapa berharganya teman sejati, betapa berharganya sahabat itu. Disaat kalian merasa hancur yang sehancur-hancurnya, kalian memiliki seseorang yang akan mendukungmu, yang akan mengertimu. Dan memberimu space untuk bisa menenangkan diri, disaat banyak orang tidak mengertimu. Tidak akan selamanya masa-masa kalian dengan sahabat kalian akan baik-baik saja. Tapi ada masanya juga kalian harus mengerti dan memahami satu sama lain. 

Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan badan yang harus kita perhatikan. Tapi juga kesehatan mental harus kita perhatikan dan kita jaga. Karena semua yang kita lakukan semua berpusat pada otak. Ada di kepala. Semua akan kita pikirkan dulu sebelum kita kerjakan. Sebelum kita mengatakan sesuatu, pasti kita akan memikirkannya terlebih dahulu. Untuk itu kita perlu menjaga kesehatan mental sehingga kita bisa terus menjaga pikiran sehat kita. Sehingga kita tetap bisa mengucapkan dan bertindak dengan baik. 

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Agar Tidak Mengganggu Aktivitas Sehari-Hari

Kesehatan mental adalah salah satu hal yang penting yang harus kita perhatikan. Mungkin dulu orang masih mengabaikan soal kesehatan mental. Dan saat ada yang bermasalah dengan mental. Orang-orang langsung mencap itu gila. Sehingga orang-orang merasa malu atau tidak percaya diri saat merasa ada masalah atau gangguang dengan mental mereka. Yang mulai depresi dan stres akan dirinya, hidupnya. Dan ada perasaan takut untuk dicap gila oleh orang-orang. Sehingga banyak orang menyembunyikan masalah mereka. 

Dan pada akhirnya, mereka bergelut sendiri melawan rasa stres dan depresi yang mereka alami. Dan saat mereka tidak mendapatkan jalan keluar, tidak mendapatkan bantuan dan pengobatan akan masalah mereka. Maka mereka akhirnya menjadi semakin tidak terkendali dan akhirnya menjadi odgj atau orang dengan gangguan jiwa. Dan orang yang sudah menjadi odgj, itu semakin sulit untuk disembuhkan. Karena sudah semakin sulit untuk mencari pusat permasalahan, dan untuk berkomunikasi pun semakin sulit. Karena tidak ada koordinasi yang bagus dengan penderita. 

Karena sudah ada banyak memori yang hilang dan kacau. Dan dia tidak bisa mengontrol itu. Dan akhirnya yang bisa dilakukan adalah minum obat dengan rutin untuk mencegah agar dia tidak agresif. Dan itu adalah akibat paling fatal saat kita mengabaikan kesehatan mental kita. Sehingga saat kita mulai mengalami masalah mental. Ada baiknya kita segera mengatasinya agar tidak mengganggu aktivitas kita sehari-hari, dan tidak menjalar kemana-mana. Sehingga tidak berkepanjangan.

Banyak pendamping saat ini ini mereka mempunyai pola pikir yang amat simpel. Sakit batin, kecewa, betul tinggalkan. Semacam semudah itu buat meninggalkan. Buat ikatan yang terkini bisa jadi sedang masuk ide bila gampang meninggalkan. Sebab perasaan keduanya belum sangat kokoh. Tetapi gimana dengan ikatan banyak orang yang telah bertahun- tahun. Tidak bisa jadi sebab perihal sepele serta putus. Seharusnya mereka lebih mempunyai pandangan yang jauh lebih jauh. Lebih logis serta adem.

Berlatih Buat Menjaga Bukan Gampang Meninggalkan

Bisa jadi sebab saat ini yang seluruh serba dipermudah. Serba ada, serta buat memperoleh data serta berkaitan, berbicara dengan orang terus menjadi dipermudah. Terus menjadi banyak media yang sediakan buat kita silih berbicara satu serupa lain. Terus menjadi banyak layanan yang dapat mensupport kita buat dapat berteman serta berbicara dengan banyak orang. Serta dengan seluruh keringanan itu pula membuat kita terus menjadi gampang buat meninggalkan.

Sebab berasumsi toh sedang dapat cari yang terkini. Bermukim scroll- scroll di alat sosial, liat terdapat yang menarik batin, bermukim di add, serta direct message. Alhasil orang gampang meninggalkan dari menjaga. Serta itu membuat mutu serta daya ikatan pada umumnya orang yang berpacaran dikala ini gampang goyah. Buat itu berarti untuk kita mengganti metode berasumsi kita. Bila kita betul- betul menyayangi, betul pertahankan. Janganlah dengan gampang justru mempermainkan perasaan orang lain. Janganlah dengan gampang melukai batin orang lain.

Kekeliruan itu tentu, seluruh orang tentu membuat kekeliruan. Seluruh orang tentu tidak bebas dari kekeliruan. Kita juga sedemikian itu, tidak sempurna tentu terdapat saja tindakan ataupun percakapan kita yang tidak berkenan serta melukai batin pendamping kita. Tetapi meninggalkan bukan pemecahan. Janganlah turut kepribadian abdi kamu bila tidak mau menyesal esoknya.

Berlatih mengampuni, adem, serta perbaiki kekeliruan. Sebab cinta tidak selamanya bagus. Tidak selamanya isinya suka seluruh. Terdapat dukanya pula, terdapat marahnya pula. Terdapat marah didalamnya serta itu yang membuat suatu perasaan cinta. Cinta tidak cuma pertanyaan senang, tetapi pula kokoh dikala diterpa angin besar. Jadi mulailah berlatih buat membenarkan serta menjaga.

Perlu kita ingat, sekarang ini orang-orang sudah semakin jahat. Sudah semakin licik dan picik. Dan banyak orang yang rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Meskipun itu harus mengorbankan hal yang penting untuk hal yang lebih penting. Orang bahkan bisa menukarkan apapun untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Untuk bisa sampai pada tempat yang ingin dia tuju. Sehingga bisa dibilang, sekarang ini orang-orang semakin berbahaya. Untuk itu, kita harus semakin berhati-hati dalam mempercayai orang. 

Banyak Orang Memanfaatkan Kesedihan Orang Lain Untuk Bisa Mendapatkan Keuntungan

Penting untuk kita tidak mudah percaya kepada orang. Jangan mudah terbawa suasana. Agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Dan itu sangat penting. Apalagi disaat sedih, jangan sampai kalian salah memilih orang untuk menjadikannya pendengar yang baik dari kesedihanmu. Berhati-hati dalam memilih siapa yang akan menjadi tempat engkau bersandar saat jatuh. Karena hati orang tidak ada yang tahu. Kadang terlihat baik ternyata jahat. Kadang terlihat jahat, tapi baik dan tulus. Untuk itu jangan mudah mempercayai orang apalagi hanya dari penampilannya saja. 

Begitu banyak orang jahat di luar sana. Dan penampilan mereka beragam. Mulai dari yang jelas-jelas menunjukkan dari penampilannya bahwa dia jahat, menunjukkan dari sikap dan tatapannya kalau dia memang seorang kriminal. Sampai dengan orang yang terlihat sangat baik dan naif. Dan tidak sedikit berkedok seorang yang agamis. Tapi mereka lah orang jahat yang sesungguhnya. Jadi kalian harus sangat berhati-hati. Saat kita sedang sedih, apalagi sedang di titik terendah, ada beberapa orang sering memanfaatkan keadaan ini. 

Seorang penjahat yang ulung, mereka memanfaatkan keadaan ini, dengan menjadi pendengar yang baik. Berakting seakan mereka akan menjadi penolongmu, mereka akan membantu dan melindungi mu. Sehingga kita akan merasa orang ini sangat baik, dan kita berhutang budi. Sampai akhirnya saat kita sudah membaik, mereka akan menggunakan momen saat mereka menolongmu sebagai ancaman agar kita melakukan apa yang mereka mau. Karena tentunya kita akan merasa berhutang budi padanya. Jadi, pastinya kita tidak mungkin menolaknya.

Seluruh orang tentu menginginkan komunikasi yang bagus buat dapat menjalakan ataupun menghasilkan ikatan yang bagus dengan orang lain. Dengan siapa saja. Bila kita dapat mempunyai komunikasi yang bagus, hingga kita dapat menjaga ikatan kita dengan siapa saja buat dewasa jauh. Tetapi bila kita tidak mempunyai komunikasi yang bagus, hingga siap- siaplah buat mempunyai banyak permasalahan dengan orang. Alhasil berarti sekali buat kita berlatih buat berbicara yang bagus dengan orang lain.

Banyak Ikatan Yang Jadi Kurang baik Sebab Kekeliruan Ataupun Miss Komunikasi

Banyak orang yang menyepelekan komunikasi. Dengan berasumsi, cuman komunikasi, siapa saja dapat. Tidak butuh wajib dipelajari ataupun hingga di dalami sedemikian itu dalam. Itu cuma hendak membuang durasi. Sebab berasumsi, seluruh orang pada dasarnya dapat berbicara. Komunikasi cuma kenapa. Pemikiran- pemikiran semacam inilah yang wajib dihilangkan. Sebab dapat membuat kamu hendak penuh dengan permasalahan. Metode berasumsi semacam itu yang membuat kita senantiasa terperangkap dengan permasalahan, serta perkaranya mayoritas itu- itu saja.

Memanglah pada dasarnya seluruh orang dapat berbicara. Sebab dengan berdialog, itu telah berbicara. Juga orang yang gagu, mereka dapat berbicara dengan bahasa pertanda, serta lain serupanya. Jadi pada dasarnya seluruh orang dapat berbicara. Tetapi intinya balik lagi, apa kita dapat serta ketahui metode berbicara dengan bagus serta betul? Jika cuma hanya ketahui berbicara, memanglah siapa saja dapat. Tetapi buat dapat berbicara dengan bagus serta betul, tidak seluruh orang dapat serta sanggup serta ketahui.

Jadi senantiasa butuh dipelajari metode berbicara yang bagus serta betul. Sebab banyak pula orang yang tidak dapat berbicara dengan bagus, alhasil mereka kerap miss komunikasi, sebab keahlian komunikasi mereka yang kurang baik. Serta itu yang membuat banyak orang mempunyai ikatan yang kurang baik dengan banyak orang. Itu yang membuat orang kerap terperangkap permasalahan ataupun mempunyai permasalahan. Sebab komunikasi yang kurang baik, alhasil kerap terjalin miss komunikasi kita dengan orang lain. Yang kita arti a, dapat saja hingga pada orang lain c ataupun apalagi z. Sebab kita tidak menarangkan dengan bagus serta betul.