Mengulik Seperti Apa Masalah Tantrum Pada Manusia

Tantrums biasanya muncul pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Namun, tantrums juga dapat muncul pada orang dewasa. Tantrums umumnya terjadi ketika seseorang merasa frustrasi, marah, atau tidak puas dengan sesuatu. Tantrums biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, dan sering kali disertai dengan perilaku agresif seperti memukul, menendang, atau berteriak.

Gejala-Gejala Yang Dialami Oleh Penderita Tantrum

Tantrum biasanya dialami oleh anak-anak di bawah usia 10 tahun, namun dewasa juga dapat mengalaminya. Gejala yang paling umum dari tantrum adalah:

-Anak menjerit, berteriak, atau melompat-lompat
-Anak merengek atau menangis dengan keras
-Anak mendorong orang lain, merusak barang, atau melukai diri sendiri
-Anak mendapatkan perasaan marah yang berlebihan dan tidak dapat mengendalikannya.

Penyebab Terjadinya Tantrum Pada Manusia

Salah satu penyebab tantrum pada manusia adalah karena tekanan. Tekanan dari pekerjaan, keluarga, dan sebagainya dapat membuat seseorang stres dan akhirnya mengalami tantrum. Tantrum juga sering terjadi pada orang yang memiliki masalah psikologis seperti gangguan bipolar atau skizofrenia. Orang-orang dengan masalah seperti ini seringkali sulit untuk mengontrol emosi mereka, sehingga mudah sekali untuk mengalami tantrum.

Siapa Saja Yang Bisa Mengalami Tantrum?

Tantrum adalah sebuah peristiwa dimana seseorang mengalami suatu saham psikologis yang dapat menyebabkan perilaku yang aneh, seperti marah, frustasi, atau sedih. Tantrum biasanya dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa juga dapat mengalaminya. Dalam beberapa kasus, tantrum juga disertai dengan gangguan pendengaran dan autisme.
Tantrum sendiri memiliki 3 fase pada manusia. Tidak hanya kepada anak kecil, tapi pada usia belasan tahun, anak bisa mengalami tantrum fase kedua. Karena di masa anak-anak tumbuh dewasa dan mengalami pubertas, sehingga tantrum tersebut tidak terlalu di notice oleh orang-orang karena mengira itu adalah salah satu gejala yang terjadi saat anak yang sedang pubertas.
Dan fase ketiga akan dialami pada usia 27 tahun. Dan ini tidak banyak diketahui oleh orang-orang. Biasanya yang mengalami ini adalah, orang-orang yang belum selesai dengan fase yang sebelumnya.